Jumat, 03 Februari 2012

anak bukan robot

Menjadi orang tua alias parent bukan coba-coba. Butuh persiapan, kematangan diri secara psikologis, ilmu yang cukup, dan kemauan untuk terus belajar. Anak, sangat berharga. Anak, sebuah amanah. Anak, bukan benda milik orang tua.
Kematangan psikologis. Tanpa adanya hal itu ga bisa bayangn deh jadi apa anaknya. Orang tua bakal menuntut anak agar menuruti yg dia mau, bukan apa yang anak butuhkan. Perlu sekali disadari bahwa kita ga bisa nuntut mereka layaknya robot yg kudu ngikutin perintah tuannya. Otak mereka masih dalam tahap perkembangan, jadi wajar kalau kadang lupa hal2 yg telah ortu ajarkan. Org dwasa aj sering lupa, tp knapa ketika anak lupa, mereka mendapatkan gertakan,kemarahan dan tidak jarang perlakuan kasar. Bahkan yg pernah saya baca, Rosul aj ga pernah marah meskipun anak kecil pernah membuat pakaian rosul terkena najis. Ketika itu Rosul sdg menggendong anak kecil. Kemudian si anak kencing di atas pangkuan beliau. Pakaian Rosulpun terkena air kencing si anak. Si ibu akhrnya mengambil sang anak,kemudian berkata kasar pada anknya (sebenernya si bermaksud baik,karena Rosul yg mulia tidak pantas mendapat hal yg ga diduga tsbt). Rosulpun berkata pd san ibu agar jgn pernah lg berkata kasar pada anak. Pakaian yg terkena kencing tersebut bisa disucikan dg air. Namun, kata-kata kasar akan melekat melukai pribadi anak. Begitulah Rosul mengajarkan kita tentang kasih sayang terhadap anak. Begitu mulia.

Saya sendiri.. Alhamdulillah dikasih Alloh ibu yang sabar. Makanya sering saya terheran-heran ketika ada org tua marah karena anaknya muntah, ketika anak kadang ngompol saat tidur *perlu disadari mereka anak2,dan itu pun ga sengaja kn? Perlu introspeksi,ini karena emaknya yg males,apa emang anaknya yg salah. Bahkan Alloh pun ga menganggap perilaku nakal mereka sebuah dosa. Dg kata lain orang tua kudu hati2, jangan2 mereka melakukan dosa tanpa disadari.

Tidak ada komentar: